Senin, 29 Januari 2018

Aku masih mencintainya, Tuhan.

Jakarta,  Januari 2018



Aku masih jatuh cinta dengannya si laki-laki yang sangat angkuh dan acuh.

Rindu terberat hari ini, hingga memimpikannya dan mengucapkan rindu di pagi hari melalui pesan singkat yang tak kunjung dibalas olehnya.

Aku kalut hari ini, Tuhan.

Ingin pergi namun enggan letih.
Ingin menangis namun enggan mengais.

Aku kalut.

Kumohon kembalikan dia, Tuhan.


Tuaian apa yang sedang aku jalani sekarang? Entahlah.. Sebeginikah perasaan orang yang aku hempaskan hanya demi keutuhan hubungan aku dengan dia dulu?


Aku masih mencintainya. Entah sampai kapan rasa ini ada. Sudah ku paksakan berkali-kali untuk melupakan. Tetapi cinta ini masih tinggal tetap. Sekarang aku mengetahui, apa yang Tuhan maksud dalam kasih, dia tidak cemburu dan tidak ingin menang sendiri.


Semoga dia akan kembali dalam waktu dekat.


Amin.


Minggu, 14 Januari 2018

Inginku, Damai Sukacita natal hanya keluarga kecilku.

Palembang, 2017





Keluargaku akan selalu menjadi tempat aku pulang.
Rumitnya kehidupan diluar rumah, akan selalu menjadi cerita hangat di tengah keluarga kecil yang
hidupnya sederhana.
yaaa sangat sederhana.
Ketika mendekati hari natal, kami menghias pohon natal kecil.
Adik kecil kami sangat bersemangat memasang hiasan-hiasan kecil di pohon natal kecil kami.
Bahagia akan selalu ada bagi kami, ketika kami pulang dari rumitnya kota Jakarta.

Pulang..
Aku rindu..
Aku rindu pulang kerumah yang penuh dengan bahagia dan kehangatan itu.
Inginku, Damai Sukacita Natal ialah berkumpul bersama keluarga kristen yang harmonis.
Bandar dan Udara menjadi laut pemisah antara Sumatera dan Jakarta.
Kesempatan untuk pulang akan selalu aku coba untuk mendapatkan Damai Sukacita bersama
keluarga kecilku.

Ini tentang keinginan, harapan dan kesempatan.
Doaku untuk keluarga kecilku akan selalu ada disepertiga malam.
Tak pernah sedikitpunTuhan mengecewakan kita ketika kita berDoa dan berharap hanya pada-Nya.

Sekarang,
Aku disini bersama keluarga kecilku di Natal yang penuh dengan kedamaian.
Syahdunya alunan Malam Kudus membuat kita mengingat lagi apa yang sudah kita lakukan untuk
menjadi Berkat untuk orang lain di Natal ini.
Apakah kita sudah memberikan yang terbaik?
Apakah kita sudah berusaha dengan sepenuh hati untuk membuat orang lain bersukacita dalam
Kristus?

Apakah kita sudah memberikan harapan bagi saudara terkasih yang menaruh harapannya di untuk
diberikan pertolongan?

Pergi dan pulang,
Akan selalu ada dikeluarga kecil harmonis kami.
Pergumulanpun,
Akan selalu ada juga.

Tetapi Damai Sukacita Natal, akan selalu menjadi kita. Keluarga kecilku.