Sabtu, 03 Maret 2018

Pada akhirnya,,,

Akhirnya, aku mengetahui semuanya. Tentang sikap yang angkuh, tentang hubungan kita dan tentang hati kamu yang sudah tidak lagi mencintaiku..


Pada akhirnya, aku hanya bisa menangisi, rasa ikhlas yang seharusnya sudah aku lakukan sejak tahun lalu. Mencintaimu dengan penuh pengharapan, penantian dan kesabaran. Aku jatuh cinta setiap hari padamu, yang entah dimana.

Sikapmu yang selalu seperti ini, pergi dan tak pernah menyelesaikan hubungan kita.
Aku kira semuanya memang sikapmu yang angkuh dan dingin ternyata aku salah, kamu tidak pernah mencintaiku, Bahkannn menganggap aku perempuan yang sudah kau sentuh saja tidak sama sekali.


Malang, 4 Maret 2018 pukul 14.00 WIB.

Aku selalu memikirkanmu setiap detiknya, hingga aku tau kamu sedang mengingat satu nama perempuan yang kita perdebatkan dulu. Dengan bangga nya kamu menyebut nama perempuan itu di sosial media mu. Hatiku rapuh, sakit. Bahkan untuk tegak berdiri pun aku tidak mampu.

Aku selalu mencoba bangkit, sayang.

Tapi kali ini aku tidak mampu lagi. Tak berhenti air mataku jatuh deras, kaki ku tak mampu berdiri. Aku tidak bisa membendung kesedihan ini. Bukan perihal kita tidak bersama, ini tentang hatimu saja.

Harapan yang aku berikan sepenuhnya pada Bapa pun ikut hancur. Aku rasa Bapa pun ikut menangis melihat aku tak mampu melipat tangan untuk meminta kamu kembali.

Perempuan ini, sudah berkali-kali jatuh tapi masih memiliki hati untuk bertahan, bertahun-tahun lamanya.

Tapi sekarang aku rasa, aku tidak mampu lagi. Ini bukan tentang perpisahan yang kamu beri, ini tentang hati yang tidak kamu beri untuk kita.


Setega itu? Bayangkan jika ini terjadi pada diri mu. kamu yang selalu membuat semangatku menjadi besar. tetapi kamu juga yang membuat semangat ku hancur berkeping keping sekarang ini.


Hatiku masih hancur karenamu. mencoba untuk tegap masih belum mampu.


Sekarang aku yang pergi.. Semoga bahagia oleh pilihan hatimu.